Jumat, April 25, 2008

MANAJEMEN KAS INTERNASIONAL


Setiap anak perusahaan MNC (Multinasional Corporate) dapat menilai arus kas dengan memperkirakan taksiran arus kas masuk dan keluar untuk memperkirakan saldonya dalam tiap mata uang. Hal ini memberikan indikasi apakah perusahaan memiliki kelebihan kas untuk di investasikan atau kekurangan kas. Induk perusahaan MNC mungkin memilih untuk menggunakan sudut pandang terpusat (sentralisasi), yang mengonsolidasi posisi arus kas seluruh anak perusahaan. Dengan cara ini, dana dapat ditransfer antar anak perusahaan untuk menutup kekurangan kas pada suatu anak perusahaan.

· Analisis arus kas : Sudut pandang anak perusahaan

- Beban anak perusahaan

- Pendapatan anak perusahaan

- Pembayaran dividen anak perusahaan

- Manajemen likuiditas anak perusahaan

· Manajemen kas terpusat

Manajemen kas internasional dapat dikelompokkan menjadi fungsi :

- Optimalisasi pergerakan arus kas

- Investasi kelebihan kas

Divisi manajemen kas terpusat tidak selalu dapat meramalkan secara akurat peristiwa yang mempengaruhi arus kas induk-anak perusahaan atau antar anak perusahaan.

Divisi ini siap mengahadapi segala peristiwa dengan mempertimbangkan :

- Potensi dampak merugikan pada arus kas

- Bagaimana menghindari dampak merugikan tsb

· Arus kas masuk dapat dioptimalkan dengan cara berikut :

- Mempercepat arus kas masuk

- Mengelola dana yang tertahan

- Mengelola transfer kas antar anak perusahaan

- Meminimalkan biaya penukaran mata uang

Manfaat :

1. Mengurangi transaksi lintas batas antar anak perusahaan sehingga mengurangi total biaya administrasi

2. Mengurangi kebutuhan penukaran mata uang asing karena transaksi lebih jarang dilakukan karenanya mengurangi biaya transaksi terkait penukaran mata uang.

3. Pengendalian yang ketat atas informasi transaksi antara anak perusahaan.

4. Peramalan arus kas lebih mudah karena hanya jumlah pembayaran bersih yang ditransfer pada setiap akhir periode.

Sistem penjumlahan bersih :

1. Bilateral è transaksi antara dua unit, antara induk dan anak perusahaan atau antara dua anak perusahaan

2. Multilateral è melibatkan pertukaran yang lebih kompleks antara induk perusahaan dan beberapa anak perusahaan.

Hampir semua MNC besar memerlukan sistem penjumlahan bersih multilateral.

· Masalah yang terjadi dalam optimalisasi arus kas dapat dikelompokkan menjadi :

- Karakteristik perusahaan terkait

- Batasan pemerintah

- Karakteristik sistem perbankan

· Investasi kelebihan kas

Keputusan investasi jangka pendek MNC mempengaruhi jumlah arus kas masuknya. Kelebihan dana perusahaan dapat diinvestasikan pada sekuritas jangka pendek domestik atau asing, namun perusahaan harus mempertimbangkan pergerakan kurs saat menilai potensi hasil investasi asing.

· Manjemen kas terpusat

- Sentralisasi anak perusahaan yang menggunakan mata uang sama

- Manajemen kas terpusat untuk berbagai mata uang

- Dampak teknologi terhadap manajemen kas terpusat

· Menentukan imbal hasil efektif

Paling penting adalah imbal hasil efektif, karena mempertimbangkan baik suku bunga dan tingkat apresiasi (atau depresiasi).

· Implikasi paritas suku bunga

Investor tidak dapat menetapkan pengembalian yang tinggi saat melakukan arbitrase perlindungan suku bunga jika terjadi paritas suku bunga. Investor jangka pendek dapat menghasilkan imbal hasil efektif dibandingkan investasi domestik, namun hal ini tidak dapat dipastikan.

· Menggunakan kurs forward sebagai peramalan

Imbal hasil investasi asing akan lebih rendah dibandingkan tingkat domestik jika kurs spot mata uang asing setelah satu tahun ternyata lebih rendah dibandingkan kurs forward saat investasi dilakukan.

- Hubungan dengan dampak Fisher Internasional

- Kesimpulan mengenai kurs forward bahwa kondisi saat investasi dalam sekurtas asing jangka pendek akan menguntungkan.

· Penggunaan peramalan kurs

- Menghitung nilai ef saat pengembalian asing setara dengan pengembalian domestik

- Penggunaan distribusi probabilitas

· Mendiversifikasi kas dalam berbagai mata uang

MNC mungkin memilih untuk mendiversifikasi kas pada sekuritas dalam berbagai bentuk mata uang. Membatasi persentase kelebihan kas yang diinvestasikan pada tiap mata uang akan mengurangi eksposur MNC terhadap risiko kurs.

· Lindung nilai dinamis (dynamic hedging)

Merupakan strategi menggunakan lindung nilai ketika mata uang yang dimiliki diperkirakan akan terdepresiasi dan menghentikan lindung nilai saat mata uang yang dimiliki diperkirakan akan terapresiasi. Intinya untuk melindungi melindungi risiko penurunan dan secara bersamaan memanfaatkan perubahan kurs yang menguntungkan.

· MNC mungkin dapat memperoleh tingkat pengembalian yang lebih tinggi saat menginvestasikan kelebihan kas dalam mata uang asing yang memiliki suku bunga relatif tinggi atau terapresiasi selama periode investasi. Namun, jika mata uang asing terdepresiasi selama periode investasi, hal ini akan mengompensasi keuntungan suku bunga tinggi mata uang tsb.

Source

Hanafi M Mamduh, 2003, Manajemen Keuangan Internasional, BPFE, Yogyakarta

Madura, 2006, International Corporate Finance, South Western

Selasa, April 08, 2008

EFEK PEMBERIAN ADITIF B2O3 PADA KARAKTERISTIK GELAS KERAMIK CORDIERITE (Mg2Al4Si5O18)


Abstrak

Telah dilakukan penelitian terhadap efek pemberian aditif B2O3 pada karakteristik gelas keramik cordierite (Mg2Al4Si5O18). Bahan dasar yang digunakan adalah bahan murni Al2O3 (32%), SiO2 (52%) dan MgO (16%) serta bahan aditif B2O3 dengan variasi : 0, 7, 9, 11 dan 13 persen berat. Preparasi sampel dilakukan melalui campuran bahan-bahan dasar menggunakan reaksi padatan dan untuk mempermudah pencampuran digunakan aquades. Selanjutnya dilakukan dehidrasi dan peleburan serta pengaturan pendinginan secara perlahan agar terbentuk fase gelas berstruktur kristal (gelas keramik).

Dari hasil karakteristik menunjukkan bahwa semakin banyak aditif B2O3 semakin tinggi fase cordierite yang terbentuk dan semakin rendah fase impuritasnya (fraksi volume cordierite tertinggi pada penambahan aditif B2O3 13% yaitu sebesar 62%), nilai kekerasannya semakin meningkat (untuk aditif B2O3 13% dapat meningkatkan kekerasan sebesar 57.7%), sedangkan konduktivitasnya termalnya semakin menurun (untuk aditif B2O3 13% menurun sebesar 27.5%). Penurunan nilai konduktivitas termal menunjukkan penurunan nilai koefisien ekspansi termal, sehingga semakin banyak penambahan aditif B2O3 semakin kecil nilai koefisien ekspansi termalnya, yang menyebabkan bahan lebih tahan terhadap temperatur tinggi maupun perubahan temperatur tinggi yang mendadak (termal shock)

Keyword : fisika bahan, cordierite, boron oksida, kekerasan, konduktivitas termal

Latar Belakang Masalah

Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat disemua bidang. Salah satu bidang tersebut adalah teknologi bahan. Bidang ini banyak melakukan riset dan pengembangan berbagai jenis bahan untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan manusia seperti konduktor, isolator, semikonduktor, polimer, gelas dan keramik. Gelas memiliki sifat menguntungkan antara lain tahan korosif, keras dan mudah dibentuk. Berkaitan dengan karakteristik gelas tersebut, maka bahan ini memiliki prospek aplikasi yang lebih baik pada masa mendatang. Oleh sebab itu penelitian terhadap pengembangan proses material gelas banyak dilakuakan dan merupakan kajian yang menarik.

Selain memiliki sifat yang menguntungkan, gelas juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak tahan terhadap perubahan temperatur tinggi yang mendadak (thermal shock) dan mudah pecah. Salah satu upaya perbaikan terhadap kelemahan tersebut dapat dilakukan dengan mengubah struktur amorf gelas menjadi struktur kristal (Inone, 1992). Gelas yang berstruktur kristal ini dinamakan gelas keramik. Bahan ini memiliki kekerasan dan titik lebur yang lebih tinggi dari gelas biasa maupun bahan keramik. Gelas keramik cordierite (Mg2Al4Si5O18) merupakan salah satu jenis gelas keramik yang banyak digunakan dalam berbagai teknologi. Gelas keramik ini memiliki konduktivitas termal yang rendah serta sesuai dengan bahan silicon chip sehingga dapat dimanfaatkan sebagai dudukan (packing). Selain itu dapat dimanfaatkan sebagai pelapis pada atap dapur peleburan baja (Van Vlack, 2002)

Bahan dasar pembentukan gelas keramik cordierite terdiri dari SiO2, Al2O3, MgO dan beberapa bahan aditif (Wyatt and Huges, 1974). Bahan aditif digunakan untuk mempermudah pengintian dan proses pembentukan cordierite. Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu pembuatan gelas keramik cordierite menggunakan bahan aditif TiO2 dan CaF2 (Wibowo, 1995) telah memberikan peningkatan terhadap kualitas gelas keramik cordierite yang dihasilkan, terutama kekerasan dan penurunan temperatur proses pembentukannya. Namun sifat termal dan kimianya tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian terhadap aditif lain yang dapat memperbaiki sifat termal dan ketahanan kimianya tersebut. Bahan aditif yang memungkinkan adalah boron oksida (B2O3) karena bahan ini dapat menurunkan temperatur gelas keramik, dapat memacu proses pengintian dan pertumbuhan kristal (crystal growth) serta dapat meningkatkan nilai kekerasan. Untuk mengetahui karakteristik gelas keramik yang dihasilkan dapat digunakan uji XRD (struktur mikro dan fase cordierite yang terbentuk), uji Vickers Hardness Tester (uji mekanik) dan konduktivitas termal (uji sifat termal).

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana pengaruh aditif B2O3 terhadap sifat mikroskopik gelas keramik cordierite?
  2. Bagaimana pengaruh aditif B2O3 terhadap sifat mekanik dan sifat termal gelas keramik cordierite?

Batasan Masalah

Batasan-batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Variasi aditif B2O3 yang digunakan dalam % berat : 0; 7; 9; 11 dan 13
  2. Karakteristik sifat mikroskopik (analisis struktur mikro) terhadap cordierite yang terbentuk meliputi uji XRD.
  3. Karakteristik sifat mekanik meliputi uji kekerasan sedangkan karakterisasi sifat termal melalui pengukuran nilai konduktivitas termal.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan aditif B2O3 terhadap sifat mikroskopik (analisis struktur mikro), sifat mekanik dan sifat termal gelas keramik cordierite.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Menguasai teknologi pembuatan gelas keramik cordierite (Mg2Al4Si5O18).
  2. Meningkatkan karakteristik gelas keramik cordierite dengan melakukan pemberian aditif B2O3.